Kota Bandung tak hanya hadir sebagai kota kuliner saja, melainkan banyak sekali wisata alam, serta festival yang tidak kalah menarik. Beragam tradisi di Bandung masih terjaga dengan baik akan kelestariannya hingga saat ini. Ada juga beberapa tradisi tahunan yang bisa dihadiri oleh para wisatawan. Berikut ragam tradisi di Bandung yang bisa dihadiri wisatawan.
- Pawai Jampana
Karena mayoritas penduduk asli Bandung berasal dari Suku Sunda, maka pelestarian tradisi Sunda perlu dijaga. Seperti halnya pada tradisi Pawai Jampan aini yang ditunjukkan sebagai ungkapan rasa Syukur atas berkah pangan yang dilimpahkan Tuhan. Biasanya, tradisi ini diikuti oleh puluhan orang yang memikul tandu besar. Masing-masing tandu berisikan berbagai macam hidangan hasil bumi.
Tradisi ini dilakukan pada saat memperingati Hari Kemerdekaan RI serta hari jadi Kabupaten Bandung. Seluruh hidangan yang dipikul ini nantinya akan diperebutkan oleh kerumunan penonton serta peserta yang hadir pada acara ini.
- Reuneh Mundinguen
Tradisi Reuneh Mundinguen ini merupakan tradisi upacara adat yang ditunjukkan untuk ibu hamil sebagai ungkapan rasa Syukur menyambut kedatangan bayi. Bentuk upacara adat ini dilakukan pada saat kandungan menginjak usia 9 bulan dan sebelum melahirkan.
Upacara ini akan diikuti dengan rangkaian pengajian. Runeuh mundingeun juga bertujuan sebagai bentuk mencegah terjadinya segala sesuatu hal yang tidak diinginkan.
- Bandung Light Festival
Salah satu acara yang selalu diadakan setiap tahun di daerah Bandung yaitu Bandung Light Festival. Bandung Light Festival juga termasuk sebagai rangkaian dari acara hari jadi kota Bandung. Biasanya perayaan ini diadakan di sepanjang Jalan Asia-Afrika.
Di sana, Anda bisa menikmati keindahan dari berbagai jenis kendaraan hias yang sangat cantik dengan dilengkapi lampu warna-warni yang memenuhi bodi mobil. Pada setiap tahunnya, tema yang diangkat selalu berbeda-beda dan tidak luput dari aspek pendidikan.
Itulah 3 ragam tradisi kota Bandung yang bisa dikunjungi oleh wisatwan.