Wisata Bandung – Kali ini kita akan melihat beberapa situs bersejarah yang ada di Bandung. Situs ini juga menjadi daya tarik pariwisata Bandung. Ada 5 situs dari sekian banyak situs yang akan kita jelajahi kali ini dan pastinya wajib Anda kunjungi jika berencana ke Bandung.
1. Gedung Sate
Gedung Sate memiliki ciri khas berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya. Bangunan ini mulai dibangun tahun 1920 dan hingga saat ini masih berdiri kokoh. Gedung Sate berfungsi sebagai gedung pusat Pemerintahan Jawa Barat.
Fungsi gedung ini pada masa Pemerintahan Hindia Belanda disebut sebagai Gouvernements Bedrijven (GB). Tempat ini awalnya untuk Departemen Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum. Bahkan sempat menjadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan.
Pada 3 Desember 1945, terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh pemuda yang mempertahanakan Gedung Sate dari serangan Pasukan Gurkha. Demi mengenang jasa ketujuh pemuda tersebut maka didirikan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate yang akhrinya dipindah ke halaman depan gedung ini.
2. Villa Isola Bandung
Villa Isola Bandung merupakan villa yang berlokasi di kawasan pinggiran utara Kota Bandung. Sekarang digunakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Bangunan ini menggunakan gaya arsitektur art deco.
Villa ini dibangun pada tahun 1933 oleh seorang hartawan Belanda bernama Dominique Willem Berretty atas rancangan Charles Prosper Wolff Schoemaker. Bangunan mewah ini dijadikan rumah tinggal hingga akhirnya dijual dan menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann. Hingga akhirnya, saat ini dijadikan kantor rektorat UPI.
3. Museum Konferensi Asia-Afrika
Situs ketiga adalah Museum Konferensi Asia-Afrika. Gedung ini ada tidak lepas dari gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S. H., LL.M. yang ingin mengabadikan Konferensi Asia Afrika 1955 sebagai tonggak terbesar keberhasilan politik luar negeri Indonesia. Gagasan tersebut memperoleh sambutan baik, terutama dari Presiden Soeharto.
4. Gedung Merdeka
Gedung Merdeka berada di Jalan Asia Afrika No. 65, Kota Bandung. Gedung ini dulunya adalah sebuah toko milik warga keturunan Tionghoa. Toko tersebut dijadikan tempat berkumpul orang-orang Belanda di Bandung yang menjadi anggota Societeit Concordia pada tahun 1879. Kemudian pada tahun 1895 dibeli dan diperluas bangunannya. Bangunan ini direnovasi secara besar-besaran pada tahun 1921 oleh arsitek Van Gallen Las dan C.P. Wolff Schoemaker dengan menggunakan gaya art deco.
Pada masa Jepang menjajah, gedung ini menjadi pusat kebudayaan dan tempat pertemuan. Gedung ini juga pernah menjadi markas pemuda Indonesia untuk menghadapi tentara Jepang setelah mereka kalah dari Sekutu.
Setelah Indonesia merdeka, gedung ini dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. Gedung ini berpindah tangan ke Pemerintah Indonesia menjelang Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Gedung ini semula bernama Gedung Societeit Concordia dan diubah namanya menjadi Gedung Merdeka oleh Presiden Soekarno pada tanggal 7 April 1955.
5. Monumen Bandung Lautan Api
Situs terakhir yang akan kita jelajahi adalah Monumen Bandung Lautan Api. Dibangun untuk mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Peristiwa ini berawal dari ultimatum tentara sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI sekarang TNI) meninggalkan kota Bandung. Selain itu, mereka juga menginginkan agar semua warga Bandung di luar TNI dan BKR menyerahkan senjata. Warga Bandung menganggap hal ini sebagai tindakan menyerah tanpa syarat.
A.H. Nasution, Komandan Divisi III Siliwangi, mengobarkan semangat perjuangan dengan membumihanguskan Bandung Selatan. Seluruh warga Bandung Selatan pun ikut membakar wilayah mereka dan berbondong-bondong meninggalkan Bandung.