Wisata Bandung –
1. Gedung Sate
Lokasi : Jalan Diponegoro
Gedung Sate adalah ikon Jawa Barat yang paling populer. Bangunan ini dibangun pada 1920. Saat itu pemerintahannya masih di bawah naungan Hindia Belanda. Proses pembangunan Gedung Sate memakan waktu empat tahun.
Gaya arsitektur Gedung Sate perpaduan antara wajah budaya timur dan barat, yang ditopang teknik konstruksi maju dari barat. Desain Gedung Sate merupakan karya arsitek J Berger.
Kantor Gubernur ini juga kerap dipilih wisatawan untuk berswafoto. Belum ke Bandung jika belum berfoto berlatarkan Gedung Sate.
2. Babakan Siliwangi Forest Walk
Lokasi : Jalan Siliwangi nomor 7 Lebak Siliwangi, Coblong, kota Bandung.
Area hutan kota Babakan Siliwangi Forest Walk adalah wisata gratis di Bandung. Rasakan pengalaman berbeda untuk menjelajahi dan menikmati kesejukan hutan kota. Wisatawan bisa menelusuri hutan kota di atas ketinggian 3-4 meter di atas permukaan tanah dengan luas hutan mencapai 3,8 hektar dan panjang jembatan 2,3 kilometer.
Jembatan di Babakan Siliwangi Forest Walk dilengkapi dengan dek kayu selebar 1,5 meter dengan pembatas pagar besi setinggi satu meter menjadi jalur perjalanan bagi wisatawan untuk berkeliling. Jadi, tidak perlu khawatir akan berdesakan dengan pengunjung lainnya.
Di tengah-tengah jembatan di Babakan Siliwangi Forest Walk terdapat kursi-kursi dengan berbagai bentuk untuk pengunjung melepas lelah. Jika beruntung, pengunjung dapat menjumpai tupai dan burung yang ada di hutan ini.
3. Museum Konferensi Asia Afrika
Lokasi: Jalan Asia Afrika No.65
Objek wisata gratis di Bandung lainnya yang bisa dikunjungi yakni Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA). Sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika yang pertama, Museum Konferensi Asia Afrika pun diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980. Museum ini digagas oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M dalam rangka mengabadikan jiwa, semangat, dan pengaruh Konferensi Asia Afrika 1955.
Museum tersebut menyajikan film dokumenter tentang kondisi dunia hingga 1950-an, Konferensi Asia Afrika, perpustakaan berisi dokumen dan konferensi pendahuluannya, pameran temporer untuk mengedukasi publik terkait politik luar negeri dan sejarah diplomasi di Indonesia, dan banyak lagi. Museum buka pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pukul 09.00-16.00 WIB.